Model Pembelajaran Abad 21 Yang Direkomendasikan penggunaannya Pada Kurikulum 2013

Tenaga pendidik professional diharapkan mampu mengemas pembelajaran denganbaik, menarik dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada anak. Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, Pengembangan indikator dan materi pembelajaran merupakan 2 (dua) kemampuan yang harus dikuasai seorang guru sebelum mengembangkan rancangan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran. Analisis yang dilakukan guru terhadap SKL, KI dan KD dapat membantu guru dalam mengembangkan IPK yang dijadikan dasar untuk menetapkan tujuan pembelajaran. Tujuan Pembelajaran merupakan dasar dalam menentukan model-model pembelajaran yang tepat sesuai karakteristik materi pembelajaran. Peningkatkan nilai-nilai karakter melalui kegiatan literasi dan pengembangan keterampilan Abad 21 Diharapkan mampu mencapai kompetensi pengetahuan terkait dengan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif serta indikator keterampilan berkaitan tidak hanya keterampilan bertindak, tetapi juga keterampilan berpikir yang juga dikatakan sebagai keterampilan abstrak dan konkret.

Sumber Gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRLVftJHj8Om5GymFgTkHqTzAnKDsRxDrEDqogB5gmLsz4DZdjoWHw1HUf7GX36ADzMZURP5L24E_Mb2vI1wmp58G1cedz9FEfdLxQGREBA13rFzfZiXWj0aP00Q9fNaLmwfkq04nAUAE/s400/Kurikulum+2013.jpg

Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang seharusnya terjadi, sejalan dengan perubahan budaya kehidupan manusia. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi kepentingan dimasa yang akan datang. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa yang akan datang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga mampu menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik sehingga seluruh ranah dalam pendidikan yaitu, kognitif, afektif dan psikomotorik dapat dikembangkan secara bersamaan sesuai dengan tujuan pendidikan.


Model-model pembelajaran abad 21 yang direkomendasikan penggunaannya pada pembelajaran Kurikulum 2013

  1. Discovery Learning
  2. Inquiry Learning
  3. Problem Based Learning
  4. Project Based Learning


MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERI LERANING

Model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyingkap atau mencari tahu tentang suatu permasalahan atau sesuatu yang sebenarnya ada namun belum mengemuka dan menemukan solusinya berdasarkan hasil pengolahan informasi yang dicari dan dikumpulkannya sendiri, sehingga siswa memiliki pengetahuan baru yang dapat digunakannya dalam memecahkan persoalan yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran penemuan (Discovery Learning) adalah pembelajaran untuk menemukan konsep, makna, dan hubungan kausal melalui pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Tiga ciri utama belajar >>> BACA SELENGKAPNYA


MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY LEARNING

Model penemuan merupakan suatu kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistemik, kritis, logis, dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya. Siswa dilatih dapat mengumpulkan informasi tambahan, membuat hipotesis dan mengujinya. Peran guru selain sebagai pengarah dan pembimbing juga dapat menjadi sumber informasi yang diperlukan. Inkuiri merupakan proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Belajar pada dasarnya merupakan proses mental seseorang yang tidak terjadi secara mekanis. Melalui proses mental itulah, diharapkan peserta didik berkembang secara utuh baik intelektual, mental, emosi, maupun pribadinya. Oleh karena itu dalam proses perencanaan pembelajaran, guru bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal, akan tetapi merancang pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya. Pembelajaran adalah proses memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah fakta). >>> BACA SELENGKAPNYA




MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Keterampilan berpikir kritis dan kreatif berperan penting dalam mempersiapkan peserta didik agar menjadi pemecah masalah yang baik dan mampu membuat keputusan maupun kesimpulan yang matang dan mampu dipertanggungjawabkan secara akademis. Keterampilan berpikir tingkat tinggi sebagai problem solving diperlukan dalam proses pembelajaran, karena pembelajaran yang dirancang dengan pendekatan pembelajaran berorientasi pada keterampilan tingkat tinggi tidak dapat dipisahkan dari kombinasi keterampilan berpikir dan keterampilan kreativitas untuk pemecahan masalah. Keterampilan
pemecahan masalah merupakan keterampilan para ahli yang memiliki keinginan kuat untuk dapat memecahkan masalah yang muncul pada kehidupan sehari- hari. Peserta didik secara individu akan memiliki keterampilan pemecahan masalah yang berbeda. 
 >>> BACA SELENGKAPNYA


MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

Model Project-based Learning adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain. Goodman dan Stivers (2010) mendefinisikan Project Based Learning (PjBL) merupakan pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok. >>> BACA SELENGKAPNYA

Post a Comment

Terimakasih untuk anda telah berkomentar di postingan ini

Previous Post Next Post